ISTILAH WAYANG

   dalam bahasa ARAB.


seperti kita tlah ketahui PONOKAWAN dlm pewayangan adalah SEMAR,GARENG,PETRUK dan BAGONG.
dy adalah bature para pandawa,serta leluhurnya dahulu,bahkan sejak SAKUTREM hingga para PANDU HAWA.
Konon tokoh PONOKAWAN ini dulu di ciptakan oleh beberaapa WALIYULLOH yg ada di tanah jawa.
Yang saya ketahui bahwa tokoh SEMAR dulu dicipta oleh R.RAHMAT ( SUNAN AMPEL ) SURABAYA.
Beliau membuat semar dari kata SIMAR artinya PAKU untuk penguat adeg-adeg agama islam di tanah jawa.

                     Ponokawan yg kedua putra dari kyai SEMAR adalah NOLO GARENG diciptakan oleh kanjeng sunan GIRI dari gresik,berasal dari kata ''QORIN'' artinya banyak teman, untuk di ajak ke agama rosul yakni islam.
Adik dari GARENG ini adalah bernama PETRUK dicipta oleh kanjeng SUNAN DRAJAD,berasal dari kata ''FATRUK KULUMAN SIWALAI '' yg artinya menunjukkan jalan kebenaran karena ALLOH semata.

 

yg terakir adalah PONOKAWAN BAGONG yg dulu dicipta oleh kanjeng SUNAN KALIJAGA,berasal dari kata ''BAQO'' artinya meninggalkan hal-hal yg dzolim yg bertentangan dng perintah ALLOH,swt   ( TAQWA ).
  
        Selain PONOKAWAN jg ada lainya yg metok miring arti katanya sesuai dng bahasa arab.
seperti AMARTA,berasal dari kata '' AMR'' artinya perintah,tentunya perintah dlm hal kebajikan.
NDOROWATI kerajaanya SRI KRESNA, berasal dr kata ''NDAROH KUWATI'', artinya kkekuatan iman dlm menjalankan ibadah.
itu negaranya, sedangkan diantara tokoh pandawa lima jg ada yg kata-katanya hampir sama dng bahasa arab;

WERKUDARA, berasal dari kata ''WALQODARO'' artinya percaya dngn ketetapan QODO dan QODAR.
JANAKA  berasal dari kata ''JANNAH'' artinya SURGA.
DRNUA  berasal dari kata ''DARUNA'' artinya NERAKA.

 Kerajaan HASTINA berasal dari kata ''ASYAITAN'' artinya syetan.

       sebenarnya bila kita bisa memahami dngan jernih,kesenian khususnya wayang kulit sangat erat sekali dngan ilmu keagamaan,jg bs sbgai bahan media untk apa saja,seperti halnya dahulu ketika kanjeng SUNAN KALIJAGA menyebarkan agama islam ini dng sarana medi WAYANG KULIT.